Pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluhkan dengan naiknya target vaksinasi Covid-19 yang belum diimbangi dengan cepatnya penambahan jumlah stok vaksin yang tersedia.
Salah satu yang kelabakan dengan kenaikan target vaksinasi itu di DIY adalah Kabupaten Sleman. Padahal stok vaksin sudah kian menipis sehingga jumlah capaian vaksinasi pun melorot.
“Petugas di lapangan yang menyuntik siap, warga yang disuntik siap, lokasi siap, tapi stok vaksinnya yang tidak selalu siap,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo kepada Tempo, Rabu, 28 Juli 2021.
Joko mengatakan pemerintah daerah selama ini sebenarnya terus mematuhi instruksi pemerintah pusat agar segera mempercepat vaksinasi, sehingga sudah seharusnya stok vaksin itu disediakan lebih cepat agar daerah juga bisa bergerak.
“Pemerintah pusat kan selalu mengatakan kalau stok vaksin cukup, daerah tidak boleh menyimpan stok harus segera disuntikkan, kami ikuti tapi stok vaksinnya tidak ada,” kata Joko. Dia menduga kelambanan vaksin sampai ke daerah itu karena persoalan di rantai distribusi.
Joko menuturkan, capaian vaksinasi di Sleman sejak akhir Juni 2021 lalu oleh Kementerian Kesehatan sempat dinyatakan tercapai 100 persen lebih. Hal itu terjadi karena Sleman selain mencapai target sasaran penduduknya, juga melayani vaksinasi untuk penduduk dari luar Sleman.
“Tapi pada Juli ini targetnya dinaikkan. Misalnya lansia dari semula sudah tercapai 65.000 berubah menjadi 140.000 orang, ditambah sasaran untuk masyarakat umum,” kata Joko.
Dengan perubahan target itu, capaian vaksinasi di Sleman langsung melorot menjadi 37 persen atau sekitar 328 ribu penduduk. “Target vaksinasi kami di Sleman 878.367 penduduk. Namun untuk dosis pertama baru 325.607 penduduk (37,1 persen) dan dosis kedua 135.705 penduduk (15,4 persen),” kata Joko.
Sleman sendiri mematok target capaian vaksinasi bisa 70 persen penduduk hingga Desember nanti. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengkalkulasi, ketersediaan vaksin yang dimiliki saat ini hanya cukup digunakan hingga minggu ini saja atau hanya sisa sekitar 14 ribu dosis.
“Stok hanya datang sedikit demi sedikit dan membuat kami harus melakukan skala prioritas,” kata dia.
Padahal dengan kenaikan target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah, Sleman mematok paling tidak vaksin bisa tersedia 40 ribu dosis per minggu.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menuturkan untuk menggenjot vaksinasi pemerintah daerah kini dibantu TNI, yakni Kodim 0732/Sleman.
Danang mengatakan yang menjadi kendala di lapangan untuk capaian target vaksinasi ini karena masih ada warga yang enggan karena takut. “Sampai saat ini masih banyak yang takut untuk mengikuti vaksin Covid-19,” kata Danang dalam vaksinasi massal di Sleman, Rabu.
Perwira Seksi Operasional Kodim 0732/Sleman, Suparyono, mengatakan untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di Sleman ini, sudah ada instruksi Presiden RI agar setiap Kodim di daerah mendapatkan kuota untuk pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat. Vaksinasi itu di Sleman disebar pelaksanaannya.
“Sejak Juli ini, dari Senin sampai Jumat, dalam satu hari sebanyak 200 setiap harinya jadi sasaran vaksinasi itu,” kata Suparyono yang menyebut sudah menggelar vaksinasi total untuk 4.300 orang dari masyarakat dan anggota TNI di seluruh wilayah Kabupaten Sleman.
Hanya saja, ujar Suparyono, vaksinasi itu juga menyesuaikan dengan stok vaksin yang ada. Sementara vaksin yang ada saat ini adalah AstraZeneca.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memantau vaksinasi Covid-19 di Sasana Hinggil Alun Alun Yogyakarta pada Selasa 27 Juli 2021 mengatakan di wilayah DIY vaksinasi hingga Juli 2021 cukup bagus perkembangannya. “Vaksinasi hingga Juli ini untuk DIY sudah mencapai 50 persen dari total jumlah penduduk,” kata Sultan.